Sabtu, 01 Februari 2014

Dear God "diam tak selalu emas"

Sungguh saya bukanlah pribadi yang sempurna sehingga semua yang tersirat di benakku adalah itu kebenaranMu, secara manusiawi saya masih punya banyak kepentingan yang diluar kebijaksanaanMu ya Allah makanya hanya kepadaMulah saya gantungkan Harapan agar menuntun hatiku ke JalanMu.

Menengok kembali hidupku di 56 tahun lebih dari setengah abad rasanya saya telah menyia-nyiakanMu tanpa balas atas kemurahanMu yang Kau berikan padaku akan nikmat  hidup ini sehinga  apa yang ku punya oleh KarenaMu harus ku kembalikan kepadaMu, aku telah mencatutNya hanya lantaran aku tidak percaya bahwa diriMu selalu bersamaku.

Saya selama ini telah banyak diam dan mengalah itu menuruti kepengecutan atau apalah yang  ahir-akhir ini aku mengerti aku sedang mengingkari tugas dan penelantran tanggung jawab .

dan oleh karena petunjukMU diam tidak selamanya Emas

Kini oleh ridhoMu aku akan bicara dan terus bicara, telah lelah aku menunggu, biarlah sama-sama lelah, saya kini memilih bicara tentang kearifan yang kupahami Interkoneksi jaringan Teknologi yang harusnya di ariefi ,  dan masih sangat di tolak  dilingkungan generasiku (generasi tuaku) tidak di generasi muda , namun sayangnya yang muda belumlah berdaya di Institusiku,  adalah gila bila belum di arifi yang lainya, dan inilah ku alami  setelah 2 tahun lebih saya di anggap benar benar gila dan akhirnya lelahku diamku mereda setelah petunjukMu.  “Diamku selama ini adalah pengingkaran Tugas dan penelantaran tanggung jawab”


(bersambung)

Trimakasih Ya Tuhan atas apa yang Engkau berikan

Read More